Di sisi lain, Anwar Ibrahim juga aktif mendorong dari luar ruang rapat. Melalui unggahan di platform X, ia menyuarakan harapannya.
"Saya menekankan pentingnya bagi Kamboja dan Thailand untuk menjunjung tinggi semangat dialog, kebijaksanaan, dan saling menghormati untuk meredakan ketegangan dan mempertahankan perdamaian dan stabilitas di kawasan ini," tulis Anwar pada Minggu (21/12).
Menurutnya, pertemuan para menlu ini diharapkan bisa membuka jalan bagi negosiasi yang lebih terbuka. Tujuannya satu: mencari solusi adil yang bertahan lama.
Anwar mengaku sudah berbincang dengan kedua perdana menteri pekan lalu. Dari pembicaraan itu, ia menangkap keinginan yang sama dari Bangkok dan Phnom Penh: menyelesaikan ini dengan damai, dan secepat mungkin. Untuk mendukung itu, tim ASEAN rencananya akan memaparkan data temuan lapangan. Mereka akan menggunakan teknologi pemantauan satelit dari AS untuk memperkuat analisisnya.
Namun begitu, jalan menuju damai masih terjal. Saling tuduh antara Thailand dan Kamboja terus terjadi. Setiap kali serangan terjadi, kedua pihak dengan cepat saling menyalahkan. Tuduhan pelanggaran kedaulatan wilayah jadi alasan yang selalu diulang-ulang, membuat upaya perdamaian seperti berjalan di tempat.
Artikel Terkait
Dari Layar ke Hidup: 5 Drama Korea yang Menyimpan Pelajaran Mendalam
Ustadz Jazir Wafat, Telah Pergi Sang Guru dan Perpustakaan Hidung Sejarah Indonesia
Sirkus Kelas Dunia Gratis Ramaikan The Park Pejaten Akhir Tahun
Tragedi Dini Hari di Gerbang Tol Muktiharjo, 16 Nyawa Melayang