Bogor – Menjelang akhir tahun, suasana perayaan kerap membaur di tengah masyarakat. Namun, pimpinan Majelis Al Ihya Bogor, KH Chaerul Saleh, mengingatkan sesuatu yang ia anggap penting. Umat Islam, katanya, sebaiknya tidak ikut-ikutan dalam perayaan agama lain.
“Setiap bulan Desember biasanya suka dibesar-besarkan masalah ini,” ujar Kiai Chaerul dalam sebuah kajian di Majelis Al Ihya, Ahad lalu.
Ia melanjutkan, “Alhasil, ada saja orang-orang Islam yang kemudian ikut-ikutan.”
Menurutnya, esensi toleransi adalah saling menghormati dengan tetap berpegang pada prinsip masing-masing. Namun begitu, ada batas yang jelas. “Kita toleransi hanya dalam batas muamalah. Dalam akidah, tidak boleh,” tegasnya. Soal keyakinan iman, kata dia, tidak boleh dicampuradukkan begitu saja.
Kiai Chaerul kemudian memberi peringatan agar toleransi tidak disalahartikan. Jangan sampai, karena alasan menghormati, kita ikut-ikutan menyamakan atau menerima keyakinan agama lain. Ia khususnya menyoroti teori pluralisme yang menganggap semua agama sama.
Artikel Terkait
Banjir Bandang Hantam Guci, Jembatan dan Pemandian Pancuran 13 Luluh Lantak
Batang Kayu Berbalut Lakban Picu Pengamanan Ketat Gereja di Jabar
Ekoteologi: Saat Agama Menjawab Banjir yang Tak Kunjung Usai
Dua Pejabat Inalum Ditahan, Diduga Rugikan Negara Rp133 Miliar