"Erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 19 Desember 2025, pukul 01:13 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 meter di atas puncak (± 4.676 meter di atas permukaan laut)," ucap Liswanto melaporkan.
Menyikapi situasi ini, imbauan keselamatan pun dikeluarkan. Warga diminta untuk menjauhi sektor tenggara sepanjang aliran Besuk Kobokan. Zona berbahaya itu meliputi radius 8 kilometer dari puncak Semeru.
Tak cuma itu. Ada area yang lebih dekat dan lebih berbahaya lagi. Masyarakat harus menghindari radius 2,5 kilometer dari puncak karena ancaman lontaran batu pijar yang bisa datang tiba-tiba. Risikonya sangat tinggi saat gunung sedang aktif-aktifnya.
Liswanto juga menambahkan peringatan khusus untuk mereka yang tinggal di sekitar aliran sungai. "Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak," tegasnya.
Suasana mencekam masih menyelimuti wilayah sekitar. Semeru masih terus mengawasi, dan warga pun waspada.
Artikel Terkait
Jelang Nataru 2025, 2,9 Juta Kendaraan Diprediksi Serbu Jalur Mudik
Bantuan UEA untuk Korban Banjir Medan Ditarik Paksa Usai Tekanan Pusat
Gerakan Rakyat Desak Pemerintah: 1.068 Nyawa Bukan Angka, Tetapkan Bencana Nasional Sekarang!
KSAD Maruli Minta Media Tak Langsung Ekspos Kekurangan Penanganan Bencana