Suasana di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Kamis (18/12) itu cukup hangat. Acara peringatan Hari Ibu 2025 bertema "Merawat Pertiwi" berlangsung lancar, sampai kemudian muncul momen yang cukup menggelitik. Semuanya berawal ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Wakil Gubernur DKI Rano Karno naik ke panggung. Agenda mereka sederhana: membagikan bibit pohon asli Indonesia untuk para kepala daerah perempuan dari kader partai.
Usai sesi foto bersama, Rano Karno tiba-tiba menyelipkan celetukan. "Dalam rangka hari ibu, Ibu Mega kita mau menyanyikan lagu," ujarnya dari atas panggung, lalu menengok ke arah hadirin. "Setuju, nggak? Setuju?"
Rano bahkan langsung menyanyikan sepenggal lagu berjudul "Cinta Hampa" seolah memberi contoh. Megawati, yang berbalut kebaya merah, tak serta merta mengikuti. Ia justru mengambil mikrofon lebih dulu. Dengan tenang, ia menyampaikan wejangan untuk kaum perempuan, menekankan kesetaraan hak dalam konstitusi. "Cuma yang beda kodrat," tuturnya.
Namun begitu, setelah wejangannya usai, situasi berubah riuh. Mega menarik Rano mendekat dan bertanya dengan nada main-main, sekaligus tegas. "Saya juga ini lagi mau nanya, ini enak aja. Apa namanya, kalau nembak itu apa?"
"Nodong," bantu Rano, menyambut guyonan itu.
"Nodong, iya. Siapa yang bilang saya mau nyanyi, dia yang mau nyanyi," sahut Mega sambil menunjuk Rano. Intinya, Mega merasa 'dikerjai'.
Rano punya pembelaan. "Tadi saya bilang Bu Ibu nyanyi. [Megawati bilang], 'Saya mau nyanyi tapi kamu "donasiin" musti besar'. 'Siap'," jawabnya mencoba menjelaskan.
Artikel Terkait
Boyolali Diguncang Angin Puting Beliung, Puluhan Atap Rumah dan Tempat Ibadah Terbang
Hashim Djojohadikusumo Masuk Kripto, Saham COIN Melonjak 35 Kali Lipat
Polda Metro Jaya Tunjukkan Ijazah Asli Jokowi di Hadapan Para Tersangka
Korban Tewas Banjir-Longsor Sumatera Tembus 1.068 Jiwa