Trotoar di Jalan DI Panjaitan, Cawang, ibarat sarang laba-laba raksasa yang terlupakan. Kabel-kabel menjuntai semrawut, dari ujung jalan sampai ke ujung lainnya. Beberapa menggantung begitu rendah, hampir menyapu kepala orang yang lewat. Yang lain tergeletak begitu saja di tanah, bahkan ada yang tercebur ke dalam selokan, membentang persis di jalur pejalan kaki.
Tak cuma ganggu pejalan kaki. Di depan gerbang masuk sebuah gedung, tumpukan kabel itu menggantung rendah. Mobil-mobil besar yang mau masuk harus ekstra hati-hati, kalau nggak mau nyangkut. Di sisi lain, pohon-pohon di tepi jalan pun ikutan jadi korban. Ranting dan dedaunan diselimuti oleh kabel-kabel yang sudah bersinggungan lama, seolah jadi bagian dari alam.
Kondisi ini bikin warga sekitar resah. Seperti Frisco, yang merasa situasi ini sudah keterlaluan. Menurutnya, penataan ulang dan perbaikan mendesak untuk dilakukan.
“Harus dong, diperbaiki,” tegasnya.
Alasannya jelas: estetika dan keselamatan. “Pertama, kan estetikanya jelek. Kedua, ya untuk keselamatan pejalan kaki juga,” ujar Frisco.
Kekhawatirannya lebih jauh. Kabel-kabel yang sudah menyatu dengan pohon itu dinilainya berpotensi bahaya. Bayangkan kalau ada angin kencang dan pohon tumbang. Bisa-bisa kabelnya ikut terbawa, menimpa siapa saja di bawahnya.
“Musim begini kan cuaca nggak menentu, angin kencang bisa aja,” katanya.
“Iya, takut ketimpa pohon. Amit-amit deh,” tambahnya prihatin.
Artikel Terkait
Kumparan Awards 2025: Empat Pemimpin Ini Dinilai Menyalakan Harapan Indonesia
Dedi Mulyadi Raih Penghargaan Impact Makers 2025 Meski Absen
Skandal Dana Hibah Pariwisata: Mantan Bupati Sleman Didakwa Alirkan Rp17 Miliar untuk Pemenangan Istri
Mantan Danjen Kopassus Ledak: Prabowo Seperti Katak dalam Tempurung