Di sisi lain, para ahli keamanan digital justru angkat bicara. Mereka mengingatkan, obsesi mencari link tersebut malah membawa risiko besar. Banyak tautan yang menggiurkan, janji menampilkan "video full", ternyata jebakan belaka.
Ujung-ujungnya bisa mengarah ke situs berbahaya penuh iklan spam, skema phishing yang mencuri data pribadi, atau yang lebih parah, menyebarkan malware ke perangkat kamu. Alih-alih dapat tontonan, malah dapat masalah. Rugi dua kali, kan?
Bukan Cuma Soal Keamanan Digital
Namun begitu, bahayanya nggak cuma berhenti di situ. Ada konsekuensi hukum yang serius kalau sampai kamu menyebarkan atau bahkan sekadar memiliki konten asusila jika video itu benar ada.
UU ITE dan UU Pornografi jelas-jelas mengancam dengan sanksi tegas. Belum lagi aturan komunitas di setiap platform media sosial yang pasti akan memblokir akun pelanggar. Jadi, selain berisiko kena hack, kamu juga bisa berurusan dengan yang berwajib.
Intinya, lebih baik jauhi saja. Kabar yang beredar itu lebih banyak bumbunya daripada faktanya. Dan yang jelas, menjaga diri dari jebakan digital dan hukum itu jauh lebih penting daripada sekadar ikut-ikutan penasaran.
Artikel Terkait
Sastra Tak Pernah Mati: Dari Lontar hingga Layar Ponsel
Bromo Terjepit: Ekonomi Menggeliat, Alam Mulai Merintih
Otoritas Tanpa Kelekatan: Ketika Kepatuhan Anak Hanya Jadi Topeng Jarak Emosional
Gatot Nurmantyo Tuding Kapolri Bangkang Konstitusi Lewat Perpol 10/2025