Lalu, bagaimana dengan lulusannya? Sejak angkatan pertamanya diwisuda pada 2016, Itera telah meluluskan hampir 12 ribu sarjana teknik dan sains. Mayoritas dari mereka terserap dengan baik, baik di sektor swasta maupun pemerintahan. Itu kontribusi nyata.
Mahasiswanya juga tak kalah berprestasi. Di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-38, mereka bawa pulang medali emas dan duduk di peringkat keenam nasional. Berbagai lomba lain, mulai dari kreativitas, pengabdian masyarakat, sampai olahraga, juga diwarnai torehan juara dari anak-anak Itera.
Di bidang riset, posisinya semakin kuat dengan masuknya Itera ke dalam Klaster Utama perguruan tinggi nasional. Angkanya cukup berbicara: lebih dari 1.100 publikasi terindeks Scopus, ratusan hak cipta, ditambah puluhan paten yang sudah granted. Risetnya sendiri banyak yang mengarah pada inovasi berkelanjutan, selaras dengan visi kampus yang smart, friendly, and forest.
Tak lupa pengabdian masyarakat. Lewat program Kuliah Kerja Nyata (KKN), lebih dari 15.000 mahasiswa telah diterjunkan ke ratusan desa. Langsung menyentuh akar rumput.
Memasuki 2026, agenda sudah menanti. Itera menargetkan transformasi menuju status Badan Layanan Umum (BLU), mendorong hilirisasi riset agar lebih aplikatif, dan mengembangkan program wakaf iptek.
“Ke depan, Itera ingin semakin relevan dan memberikan manfaat nyata bagi pembangunan Sumatera dan Indonesia,”
tutup Rektor mengakhiri pembicaraan. (Yul/Lua)
Artikel Terkait
Otoritas Tanpa Kelekatan: Ketika Kepatuhan Anak Hanya Menciptakan Jarak
Gatot Nurmantyo Tuding Kapolri Bangkang Konstitusi Lewat Perpol 10/2025
Didu Desak Prabowo Lakukan Operasi Kedaulatan untuk Rebut Indonesia dari Oligarki dan Asing
Polisi Ungkap Pelaku Pembakaran Kalibata, Kerugian Capai Rp 1,2 Miliar