Menurutnya, api melahap dengan cepat karena di dalam toko itu tersimpan gudang karbit dan tumpukan kertas yang mudah terbakar. Proses pemadaman pun alot. Mereka bahkan harus menggunakan robot pemadam untuk memastikan api benar-benar padam.
Kerugian material terbilang besar. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Alfian Nurrizal, mengkonfirmasi bahwa sebanyak 350 kios di los C2 yang semuanya berjualan buah hangus dilalap api.
Namun begitu, ada kabar baik di tengah musibah ini. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka yang ditemukan dalam peristiwa tersebut. Semua pedagang dan warga berhasil menyelamatkan diri.
Lantas, bagaimana dengan kerugian yang diderita para pedagang? Gubernur Pramono Anung memberikan angin segar. Ia memastikan bahwa kerugian akibat kebakaran ini ditanggung oleh asuransi.
Meski begitu, Pramono belum bisa memastikan apakah uang tunai pedagang yang ikut terbakar juga masuk dalam klaim. Yang jelas, barang dagangan mereka mendapatkan perlindungan. Ia juga menenangkan publik soal dampaknya terhadap pasokan pangan. Stok di Jakarta masih aman, dan insiden ini diharapkan tidak memicu gejolak harga yang berarti.
Artikel Terkait
Pernyataan Prabowo Soal Bencana Picut Badai Kritik: Ini Nyawa, Bukan Angka Statistik
Menjaga Iman di Tengah Kemeriahan: Antara Toleransi dan Tasyabbuh
Didu: Oligarki Penguasa Sejati, Ancaman Bubarnya Indonesia Makin Nyata
Prabowo Bentuk Komite Khusus untuk Pacu Pembangunan Papua