Lalu, bagaimana dengan nasib Siklon Bakung ke depan?
Menurut Faisal, prediksinya sudah dilaporkan kepada sejumlah pejabat tinggi. "Siklon Bakung di barat daya Lampung ini kami prediksi, tadi pagi sudah kami laporkan kepada Pak Menko PMK dan Pak Mensesneg, Pak Seskab, itu mendekati wilayah Indonesia prediksinya dalam 2-3 hari ke depan," jelasnya.
Namun begitu, Bakung bukan satu-satunya yang jadi perhatian. Situasinya ternyata lebih kompleks. BMKG juga memantau dua bibit siklon baru yang muncul hampir bersamaan.
"Selanjutnya di bagian selatan, dari Bali, Nusa Tenggara, serta Jawa Timur itu ada bibit siklon 93S. Serta baru saja siang tadi muncul satu bibit siklon lagi di selatan Papua yaitu 95S," ujar Faisal memaparkan.
Keberadaan mereka Bakung, 93S, dan 95S membentuk sebuah pola gangguan yang mengkhawatirkan. Kombinasi ini dipastikan akan memengaruhi kondisi cuaca di tanah air.
"Keberadaan bibit siklon dan siklon ini meningkatkan kondisi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi serta gelombang tinggi di perairan sekitarnya," pungkas Faisal.
Jadi, waspada tetap kunci utamanya. Masyarakat, terutama di wilayah pesisir dan rawan banjir, diharapkan terus mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang. Cuaca memang tak bisa ditebak, tapi kesiapsiagaan bisa kita persiapkan.
Artikel Terkait
Tim KPK Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji, Periksa Lokasi di Mina
Di Balik Gerobak Bakso Pangandaran: Kisah Nelayan yang Bertahan di Tepian
Bupati Lampung Tengah Tersandung Suap Rp5,7 Miliar untuk Bayar Utang Kampanye
Suharti Buka Suara: Data Pendidikan Masih Banyak PR Meski 71,9% Dinilai Baik