“Dengan logika ini, krisis energi bisa saja disalahkan ke warga yang lupa mematikan lampu kamar mandi. Ini jelas absurd,” sindirnya.
Lebih dalam lagi, narasi seperti itu dinilainya punya efek ganda yang merusak. Di satu sisi, ia membuka peluang pembiaran terhadap korporasi perusak lingkungan. Di sisi lain, posisi negara untuk menegakkan aturan jadi melemah.
Denny menegaskan, persoalan seperti deforestasi atau emisi karbon adalah masalah struktural yang kompleks. Butuh keberanian negara untuk menindak tegas pelaku utamanya. Tanpa itu, semua hanya akan berputar-putar di tempat.
Pungkasnya. Suara ini jelas menggambarkan kegeraman yang lebih luas di publik. Rakyat kecil, sekali lagi, merasa dijadikan kambing hitam untuk masalah yang bukan buatan mereka.
Artikel Terkait
Netanyahu Ubah Kisah Pahlawan Muslim di Bondi Jadi Pahlawan Yahudi
Di Tengah Hiruk-Pikuk Zaman, Islam Mengajak Kita Menemukan Hikmah dalam Keheningan
Tim KPK Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji, Periksa Lokasi di Mina
Di Balik Gerobak Bakso Pangandaran: Kisah Nelayan yang Bertahan di Tepian