Pernyataan terbaru Hasan Nasbi, mantan Kepala PCO, lagi-lagi memantik reaksi. Kali ini, analoginya yang menyamakan persoalan lingkungan dengan kebiasaan 'ngopi dan makan gorengan' dianggap melenceng jauh. Banyak yang geram, karena logika seperti ini seolah menjadikan rakyat biasa sebagai biang kerusakan hutan, sementara industri besar dibiarkan bebas.
Kritik pedas datang dari Denny Charter, Direktur Index Politica. Ia menilai pernyataan itu bukan sekadar salah, tapi berbahaya. Menurutnya, ini adalah upaya mengaburkan fakta dan mengalihkan tanggung jawab dari aktor utama deforestasi, yaitu industri kelapa sawit skala besar.
Demikian tegas Denny pada Minggu lalu. Baginya, posisi strategis Hasan sebagai mantan pejabat komunikasi dan komisaris BUMN seharusnya dipakai untuk mendesak industri agar lebih bertanggung jawab. Bukan malah menyudutkan kebiasaan konsumsi orang kecil yang dampaknya tak seberapa.
Denny menyebut taktik komunikasi semacam ini sebagai strategi pengalihan. Fokus publik sengaja dialihkan dari pelaku sebenarnya ke pihak yang paling lemah dalam sistem. Kalau cara berpikir ini dibiarkan, ia khawatir akan jadi preseden buruk.
Artikel Terkait
Parodi Bocah SD: Cermin Keluguannya Publik Dewasa
Ketika Empati dan Kejujuran Menjadi Fondasi yang Terlupakan
Di Balik Pintu Rapat: Saat Gelar Perkara Berubah Jadi Arena Uji Kredibilitas
Di Balik Reruntuhan, Sebuah Pertanyaan Menggantung: Ini Harga Diri, Yai?