Di sisi lain, narasi yang dibangun terasa begitu dipaksakan. Padahal, dengan sedikit verifikasi, kebohongannya langsung ketahuan. Sayangnya, kecepatan informasi kadang mengalahkan ketelitian.
Yang jelas, momen di Karanganyar itu adalah bagian dari kunjungan kerja biasa. Suasananya santai, penuh canda tawa dengan warga setempat. Sangat berbeda jauh dengan situasi genting di daerah bencana.
Jadi, sebelum ikut menyebarkan, ada baiknya kita cek dulu. Jangan sampai niat baik membantu korban malah dikotori oleh fitnah yang tak bertanggung jawab. Kasihan warga yang sedang berduka, diperas lagi dengan politik adu domba seperti ini.
Artikel Terkait
Tim KPK Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji, Periksa Lokasi di Mina
Di Balik Gerobak Bakso Pangandaran: Kisah Nelayan yang Bertahan di Tepian
Bupati Lampung Tengah Tersandung Suap Rp5,7 Miliar untuk Bayar Utang Kampanye
Suharti Buka Suara: Data Pendidikan Masih Banyak PR Meski 71,9% Dinilai Baik