Banjir besar yang melanda Sumatera bukan sekadar musibah biasa. Menurut Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, peristiwa itu adalah peringatan keras. Sebuah alarm yang membunyikan tanda bahaya soal kelalaian kita terhadap alam.
Cak Imin, sapaan akrabnya, menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis lalu. Acaranya adalah groundbreaking rekonstruksi Pondok Pesantren Al Khoziny.
“Hari-hari ini kita mengalami musibah besar, bencana seluruh Sumatera. Hari ini kita menyaksikan berbagai sulitnya tantangan,” ujarnya.
Ia lantas menegaskan, musibah itu harus jadi momentum evaluasi. Bukan cuma soal fenomena cuaca, tapi lebih pada cara kita memperlakukan lingkungan. Menurutnya, ini soal kemampuan mengelola sumber daya alam yang masih perlu dibenahi.
“Selain sebagai musibah, peristiwa Sumatera juga menjadi pengingat bahwa kita harus belajar untuk mampu dan becus mengelola alam, mengelola kehidupan, mengelola bangsa dan negara,” tegas Cak Imin.
Artikel Terkait
Billie Eilish Berhadapan dengan Miliarder AS, Tegaskan Dukungan untuk Palestina Tak Bisa Ditawar
Sjafrie Siap Berantas Pengkhianat di Balik Tambang Indonesia
UIKA Championship 2025 Sukses Digelar, Siap Naik Kelas Jadi Ajang Internasional
Empat Hakim Kasus Suap CPO Ajukan Banding, Jaksa Ikut Bersiap