Pigai: HAM Aset Termahal Dunia, Indonesia Bidik Pimpinan Dewan HAM PBB

- Kamis, 11 Desember 2025 | 00:12 WIB
Pigai: HAM Aset Termahal Dunia, Indonesia Bidik Pimpinan Dewan HAM PBB

Di tengah kerumunan yang memadati Tennis Indoor Senayan, Rabu (10/12), Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai menyampaikan pesannya dengan nada tegas. Bagi Pigai, HAM bukan sekadar konsep abstrak. Ia menyebutnya sebagai aset paling berharga yang dimiliki umat manusia aset yang tak terlihat, namun nilainya tak terkira.

“Hak Asasi Manusia itu adalah aset, intangible asset termahal di planet ini,” ujarnya dalam Peringatan Hari HAM Sedunia ke-77.

“Yang kita punya sekarang ini sungguh mahal harganya. Ada aset berwujud, ada yang tak berwujud. Nah, HAM ini salah satu yang paling tinggi nilainya di dunia,” tegas Pigai, menekankan kembali poinnya.

Acara itu sendiri juga menjadi momen pemberian penghargaan. Kementerian HAM menganugerahkan Penghargaan Tokoh HAM kepada sejumlah nama yang dianggap berjasa. Mereka adalah Jimly Asshiddiqie, Makarim Wibisono, Haris Azhar, Hariman Siregar, Yan Christian Warinussy, serta almarhum K.H. Muhammad Imam Aziz. Kontribusi mereka dalam memperjuangkan nilai-nilai HAM di Indonesia menjadi alasan utamanya.

Pigai kemudian bicara soal ambisi. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah tidak hanya fokus ke dalam negeri. Saat ini, persiapan sedang digarap serius agar Indonesia bisa memainkan peran lebih besar di panggung global. Targetnya? Merebut posisi Presiden Dewan HAM PBB.

“Kami, Kementerian HAM bersama Kementerian Luar Negeri dan Bappenas, sudah mengambil sikap. Posisi itu akan kami rebut,” ungkapnya tanpa ragu.

Namun begitu, ambisi global itu harus dimulai dari fondasi yang kokoh di rumah sendiri. Pigai menegaskan, membangun peradaban HAM wajib dimulai dari mengubah pola pikir. Cara kita berpikir, bertutur kata, hingga bertindak perlu diperbaiki.


Halaman:

Komentar