Di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, suasana rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Selasa (9/12) lalu terasa cukup mencekam. Dari ruang rapat itulah akhirnya muncul keputusan penting: KH Zulfa Mustofa ditetapkan sebagai Penjabat Ketua Umum.
Pengumuman resmi itu disampaikan langsung oleh Rais Syuriah PBNU, M Nuh, yang memimpin jalannya rapat pleno.
“Penetapan Penjabat ketua umum PBNU masa bakti sisa sekarang ini Yang Mulia Bapak KH Zulfa Mustofa,” ujarnya tegas.
Sebelumnya, Zulfa memang sudah tak asing lagi di struktur internal NU. Pria ini menduduki posisi Wakil Ketua Umum PBNU. Jadi, langkahnya naik ke kursi pimpinan sementara bisa dibilang sebuah transisi yang wajar.
Menurut M Nuh, masa jabatan Zulfa nggak akan lama-lama banget. Ia diperkirakan hanya akan memimpin sampai Muktamar PBNu digelar tahun 2026 nanti.
“Oleh karena itu beliau akan memimpin PBNU sebagai Pj Ketum melaksanakan tugas-tugasnya sampai dengan muktamar yang insyaallah akan dilaksanakan di 2026,” jelasnya.
Rapat pleno ini sendiri digelar bukan tanpa sebab. Latar belakangnya adalah pemecatan KH Yahya Cholil Staquf dari posisi Ketua Umum PBNU, sebuah keputusan yang sebelumnya sudah dikeluarkan oleh Rais Aam.
Artikel Terkait
Pelukan Haru di Tengah Puing: Prabowo Sambangi Korban Banjir Aceh Tengah
Amuk Debt Collector di Kalibata, Lapak Pedagang Jadi Sasaran Amarah
Roy Suryo Desak UGM: Jaga Sejarah Kampus, Jangan Dikorbankan untuk Siapapun!
Bupati Aceh Timur Tempuh Medan Berat Demi Warga Korban Longsor