Di sisi lain, Tito tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Mirwan disebut berangkat umrah karena nazar, meski izin dari Gubernur Aceh maupun Kemendagri tak kunjung turun. Keputusan itu dinilai sangat tidak tepat di tengah situasi genting.
Lantas, siapa yang mengisi kekosongan kursi bupati?
“Jadi bukan penggantian tetap, tapi namanya Pelaksana tugas Bupati Aceh Selatan,” tegas Tito.
Menurut aturan, posisi itu otomatis diisi oleh wakil bupati. “Yaitu saudara Haji Baital Mukadis,” tutupnya.
Dampak politiknya pun sudah terasa. Partai Gerindra, tempat Mirwan bernaung, tak tinggal diam. DPP partai itu telah mencopot jabatannya sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan. Sebuah langkah tegas yang memperlihatkan betapa kasus ini dianggap serius.
Artikel Terkait
Billie Eilish Berhadapan dengan Miliarder AS, Tegaskan Dukungan untuk Palestina Tak Bisa Ditawar
Sjafrie Siap Berantas Pengkhianat di Balik Tambang Indonesia
UIKA Championship 2025 Sukses Digelar, Siap Naik Kelas Jadi Ajang Internasional
Cak Imin: Banjir Sumatera Alarm Keras Kelalaian Kita pada Alam