Lamaran di Tengah Banjir: Kisah Cinta Wartawan dan Perawat yang Dimulai dari UGD

- Selasa, 09 Desember 2025 | 06:06 WIB
Lamaran di Tengah Banjir: Kisah Cinta Wartawan dan Perawat yang Dimulai dari UGD

Malamnya, di bawah tenda pengungsian yang remang-remang, Fitrah ambil langkah. Dia berlutut.

"Arine," panggilnya, genggam tangan Arine yang dingin. "Dunia kita beda, jadwal kita berantakan, tapi hatiku cuma satu tujuannya. Kamu. Kamu kedamaian yang selama ini aku cari. Mau nggak... kita jalan bareng selamanya? Kita jadikan status ini permanen, tanpa perlu sidang uji segala!"

Arine kaget. Air matanya meleleh, campur sama rintik hujan. Siapa sangka lamaran datang di tengah bencana kayak gini?

"Ya, Fit," dia jawab sambil terkikik. "Aku mau. Asal kamu janji nggak bakal tersandung kabel laptop lagi. Itu namanya kelalaian!"

Beberapa minggu berselang, akad nikah sederhana pun digelar. Semua orang yang pernah jadi bagian dari drama hidup mereka datang.

Bos Top hadir dengan senyum paling lebar, bersalaman dengan Bu Cynthia dan kawan-kawan dari redaksi. Bang Jarwo, si wartawan yang suka cari celah, nyoba minta amplop ke panitia konsumsi. Tapi ya, dia langsung diusir dengan halus sama tim keamanan.

Di pelaminan, Fitrah Nusantara menatap istrinya, Arine Yuliana. Penuh cinta.

"Integritas itu mata uang paling berharga, Fit," bisik Bos Top sambil angkat gelas kopi. "Dan kamu nemu intan berlianmu di UGD yang kacau, bukan di gedung mewah."

Fitrah cuma bisa senyum. Aroma tinta di bajunya berbaur dengan wangi melati dan antiseptik yang masih nempel sama Arine. Babak baru hidupnya udah dimulai. Kali ini, misinya bukan cari fakta atau bongkar korupsi, tapi membangun keluarga. Bersama cinta sejati yang dia temuin di tempat yang paling nggak disangka-sangka.

(Bersambung – Ketika Integritas Diuji Bid'ah Rasa)


Halaman:

Komentar