Di akhir pertemuan, Netanyahu sempat menyelipkan keinginannya untuk berkunjung ke Jerman. Rencana itu belum konkret, terutama karena kekhawatirannya terhadap surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional.
Jenazah yang Tertimbun dan Garis Pertahanan Baru
Fase pertama gencatan senjata ini akan benar-benar berakhir setelah Hamas mengembalikan jenazah Gvili. Sebagai balasannya, Israel akan memulangkan 15 jenazah warga Palestina.
Tapi Hamas punya alasan. Mereka menyebut kesulitan menemukan seluruh jenazah karena banyak yang terkubur di reruntuhan akibat serangan Israel selama dua tahun di Gaza. Israel tak terima dengan penjelasan itu. Mereka menuduh Hamas sengaja menunda pencarian dan mengancam akan melanjutkan operasi militer atau menahan bantuan kemanusiaan jika jenazah-jenazah itu tak segera dikembalikan.
Tekanan juga datang dari dalam. Keluarga sandera dalam pernyataannya menegaskan, Israel tidak boleh melanjutkan ke fase gencatan berikutnya sebelum jenazah Gvili kembali ke pangkuan keluarganya.
Sementara di lapangan, situasi tampaknya mulai membeku. Kepala Staf Militer Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, menyebut apa yang disebut "Garis Kuning". Garis itu memisahkan wilayah Gaza yang kini mayoritas dikuasai Israel dari wilayah lainnya.
kata Zamir.
tambahnya. Sebuah pernyataan yang jelas mengisyaratkan perubahan peta kekuasaan yang mungkin akan bertahan lama.
Artikel Terkait
Tangis dan Harap di Depan Pos DVI: Keluarga Korban Kebakaran Kemayoran Menanti Kepulangan
Ferry Irwandi Balas Sindiran Endipat dengan Santai: Beliau Sudah Minta Maaf
Zulfa Mustofa Ditunjuk Jadi Penjabat Ketum PBNU, Buka Suara Soal Hubungan Keluarga dengan Maruf Amin
TNI Kerahkan 33 Ribu Personel, Bantuan Diteroboskan dari Udara hingga Jalan Kaki