Proses pengadaannya sendiri ternyata tak mulus. Awalnya, PMI memesan dari sentra UMKM di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Sayangnya, rencana itu urung dilaksanakan karena mitra UMKM setempat tak sanggup memenuhi pesanan satu ton dalam waktu singkat.
"Untuk memastikan bantuan tiba tepat waktu, PMI akhirnya bekerja sama dengan sentra UMKM di Jakarta yang sanggup menyiapkan 1 ton abon hanya dalam dua hari, termasuk proses produksi dan pengemasan,"
jelas Husain Abdullah, Relawan PMI Provinsi DKI Jakarta yang ditugaskan Jusuf Kalla sebagai koordinator pengadaan abon ini.
Kini, kiriman vital itu sedang dalam perjalanan. Begitu tiba, abon akan segera dibagikan ke titik-titik pengungsian di Sumatera Utara dan Aceh oleh relawan PMI daerah yang sudah standby di lapangan.
Sebelum abon, PMI sebenarnya sudah lebih dulu mendistribusikan bantuan pangan lain. Mereka mengirimkan 100 ribu butir telur asin ke wilayah-wilayah yang terdampak banjir di tiga provinsi tersebut. Pengiriman dilakukan lewat udara menggunakan pesawat Hercules TNI AU dari Lanud Halim Perdanakusuma.
Prosesnya bertahap. Pasalnya, sentra produksi telur asin di Brebes, Jawa Tengah, hanya mampu memproduksi sekitar 10.000 butir per hari. Butuh waktu dan koordinasi ekstra untuk mengumpulkan jumlah yang dibutuhkan.
Artikel Terkait
Hamas Buka Peluang Serahkan Senjata, Asal Pendudukan Israel Berakhir
Di Balik Sunyi Medsos, Aceh dan Sumut Menghadapi Duka yang Tak Terekam
Kuah Air Mata di Pengungsian Sawang: 12 Hari Usai Banjir, Bantuan Pemerintah Masih Tak Tampak
Pekanbaru Pacu 112 Titik Layanan untuk Genapi Makanan Gratis bagi 298 Ribu Siswa