Sebelumnya, PBB telah menerima laporan dari otoritas Ukraina pada pertengahan Februari. Dalam laporan itu disebutkan, drone yang membawa hulu ledak daya tinggi menghantam lokasi reaktor. Serangan itu memicu kebakaran dan merusak lapisan pelindung di sekitar Reaktor Nomor Empat reaktor yang meledak dahsyat puluhan tahun silam.
Klaim Ukraina soal keterlibatan Rusia dibantah mentah-mentah oleh Moskow. Rusia menyangkal telah menyerang fasilitas Chernobyl.
Di tengah kekhawatiran itu, ada secercah kabar melegakan. Laporan PBB menyebutkan level radiasi di sekitar lokasi tetap stabil dan dalam batas normal. Tidak ada indikasi kebocoran radiasi yang membahayakan.
Bencana Chernobyl 1986 memang masih menyisakan trauma mendalam. Saat itu, radiasi menyebar ke berbagai penjuru Eropa. Uni Soviet kala itu mengerahkan segala upaya, dengan pasukan dan peralatan dalam skala masif, untuk menanganinya. Reaktor terakhir di kompleks itu akhirnya ditutup pada tahun 2000.
Wilayah ini kembali menjadi sorotan ketika Rusia mendudukinya di awal invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Mereka menguasai reaktor dan area sekitarnya selama lebih dari satu bulan, membangkitkan kembali kenangan kelam tentang salah satu tragedi nuklir terburuk dalam sejarah.
Artikel Terkait
Rektor Asia Tenggara Berdebat: Bisakah Kampus Bertahan Saat AI Gantikan Proses Berpikir?
Helikopter Gubernur Aceh Melayang di Atas Puing Banjir Bandang Nagan Raya
Burkina Faso Berbalik Arah: Hukuman Mati Kembali, Homoseksualitas Dikriminalkan
Tere Liye Soroti Klaim Pejabat Era Zulhas: Pelepasan Hutan Itu Cuma Ganti Baju