Rizal Fadhillah: 2026, Tahun Kehancuran bagi Jokowi?
Pemerhati politik Rizal Fadhillah tak tanggung-tanggung membuat prediksi. Menurutnya, Desember 2025 bakal menjadi akhir dari masa "bernafas bebas" bagi Jokowi. Masa di mana mantan presiden itu masih bisa leluasa mengenang masa kekuasaannya yang sudah berlalu.
Kejayaannya, kata Rizal, sudah di ujung tanduk. Mimpi untuk tetap punya pengaruh hingga 2029 disebutnya cuma ilusi belaka. Tak ada landasan kuat untuk itu, baik secara teori maupun fakta di lapangan. Kondisi fisik dan mental Jokowi pun dinilainya kian merosot. Ia akan bertahan dengan sisa-sisa tenaga, sebelum akhirnya ditinggal sendiri dalam kesepian.
“Kasus terberat yang bikin dia terhina sehina-hinanya ya soal ijazah palsu itu,” ujar Rizal pada 6 Desember 2025.
“Masalahnya, makin susah ditutup-tutupi.”
Lalu, ada faktor lain yang bakal memperkeruh situasi. Januari 2026, KUHP baru resmi berlaku. Menurut Rizal, ini justru jadi bumerang. Upaya untuk mengkriminalisasi lawan politik diprediksi akan mengalami antiklimaks. Pasal-pasal lama yang biasa dipakai bakal aus dan tak mempan lagi.
“Jokowi dan para pengacaranya pasti pusing tujuh keliling,” imbuhnya.
Di sisi lain, bagi mereka yang gencar memburu kasus ijazah, KUHP baru justru jadi energi tambahan. Semangat untuk menyerang secara masif akan menguat, demi mengungkap status ijazah Jokowi yang sebenarnya. Pasal-pasal dalam KUHP baru dinilai cukup menantang untuk membuka laporan atau pengaduan baru. Bukti-bukti yang sudah ada disebutnya cukup untuk menghantam. Apalagi jika ada temuan bukti baru. Saat itulah, Jokowi bakal dibuat linglung.
Artikel Terkait
Di Tengah Ketegangan Assam, Seruan Azan Berubah Jadi Isyarat Penyelamatan
Bencana Aceh-Sumatra: Saat Teologi Pembebasan Menuntut Keadilan untuk Bumi yang Terluka
Dari Tangerang ke Papua: Seorang Guru Menemukan Panggilan di Ujung Timur Indonesia
Relawan PMI Tiba di Aceh Tamiang, Dihadang Pemandangan Pilu Pascabencana