Di Balik Reruntuhan Banjir Aceh, Luka Batin yang Mengintai

- Jumat, 05 Desember 2025 | 14:54 WIB
Di Balik Reruntuhan Banjir Aceh, Luka Batin yang Mengintai

"Dukungan psikososial dalam bentuk intervensi yang menangani dua aspek sekaligus: (a) Psikologis, stres, trauma, kecemasan, kehilangan, dan (b) Sosial, relasi, lingkungan, keluarga, komunitas," jelasnya.

Pendekatan seperti Psychological First Aid (PFA) disebutkannya sebagai salah satu metode yang banyak dipakai. Ini bisa dilakukan oleh beragam pihak, mulai dari tenaga kesehatan, relawan, guru, hingga tokoh masyarakat.

Di sisi lain, kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, dan tempat berteduh memang tak bisa ditawar. Namun, penyintas juga sangat membutuhkan dukungan emosional. Mereka perlu ruang aman untuk bercerita, terapi kelompok, atau aktivitas psikososial yang memulihkan.

Dukungan dari komunitas sekitar solidaritas, interaksi sosial juga punya peran besar memulihkan struktur sosial yang runtuh. Tak kalah penting adalah informasi yang jelas: soal edukasi mitigasi, akses bantuan, dan pemahaman tentang kesehatan mental. Semua ini, kata Iqbal, harus diiringi dengan penguatan fungsi keluarga inti.

Tujuannya jelas: membangun ketahanan jangka panjang. Agar para penyintas tidak cuma sekadar bertahan hari ini, tapi juga mampu menghadapi dan membangun kembali kehidupan mereka esok hari.

"Penyintas bencana tidak hanya kehilangan rumah dan harta benda, tetapi juga kehilangan rasa aman, kendali hidup, dan kadang makna keberadaan," tandas Iqbal.

Karena itu, pesannya tegas: dukungan psikososial harus jadi bagian utama dari penanganan bencana. Bencana boleh saja meratakan bangunan, tapi jangan sampai ia juga meruntuhkan harapan dan martabat manusia yang selamat.


Halaman:

Komentar