Beras Bulog yang Tua: Saat Stok Lama Kehilangan Nyawanya

- Jumat, 05 Desember 2025 | 12:40 WIB
Beras Bulog yang Tua: Saat Stok Lama Kehilangan Nyawanya

Filosofi di Balik Prinsip "FIFO"

Mari kita bicara soal gudang. Ambil contoh gudang beras. Mengelola stok, apalagi yang jumlahnya mencapai jutaan ton, punya satu prinsip sakti: FIFO, atau first in first out. Intinya, beras yang masuk duluan harus keluar duluan. Ini bukan cuma aturan teknis semata. Bisa dibilang, ini filosofi dasar yang penting banget. Kenapa? Karena beras yang terlalu lama mengendap di gudang akan berubah. Aromanya memudar, warnanya tak lagi segar, dan nasinya jadi kehilangan "nyawa". Beras itu bukan seperti anggur yang makin tua makin enak. Kalau kelamaan disimpan, dia lebih mirip roti tawar basi jadi santapan empuk untuk kumbang dan serangga.

Lalu, apakah beras yang disimpan setahun masih layak konsumsi? Secara teknis, mungkin masih aman dan tidak beracun. Tapi soal kualitas? Jawabannya seringkali tidak menggembirakan. Beras setahun biasanya sudah kehilangan wangi khasnya. Tekstur nasinya jadi lebih pera, kurang pulen. Kadang juga muncul aroma apek samar-samar yang bikin kamu buru-buru menyalakan kipas angin.

Memang, gudang besar berusaha menjaga suhu dan kelembapan. Tapi mustahil menciptakan kondisi sempurna layaknya laboratorium. Semakin lama beras itu diam, semakin besar pula peluang kualitasnya merosot. Makanya, prinsip FIFO ini benar-benar krusial. Ini cara untuk menyelamatkan mutu, sebelum beras berubah jadi kenangan pahit dan mendekati masa expired.


Halaman:

Komentar