Tak cuma kopi, ia juga membuat puding dari bubuk ajaibnya itu. "Pudingnya juga aman di lambung," imbuhnya sambil tersenyum.
Yang penting, produk ini sudah melalui uji laboratorium. Hasilnya menunjukkan aman dari bakteri, termasuk Salmonella yang kerap dikhawatirkan ada pada cangkang telur. Proses sterilisasi yang ketat jadi kuncinya.
Kini, ambisinya bertambah. Rasio berkeinginan untuk membantu posyandu dengan membagikan puding bergizi olahannya itu. Ia ingin kontribusinya benar-benar menyentuh masyarakat.
Di sisi lain, perjalanannya tak selalu mulus. Rasio juga berusaha menyosialisasikan idenya pada teman-teman sebayanya. Tapi ia mengaku, hal itu cukup berat. Antusiasme teman-temannya dinilainya masih minim.
"Mereka lebih suka main HP daripada diajak mengolah limbah cangkang telur," keluh Rasio, penerima dua penghargaan internasional itu.
Namun begitu, keluhan itu sama sekali tak mengurungkan niatnya. Rasio tetap bersemangat. Baginya, setiap cangkang telur yang diselamatkan adalah sebuah kemenangan kecil bagi lingkungan dan kesehatannya.
Artikel Terkait
Dayeuhkolot Lumpuh Lagi, Warga Terpaksa Nekat Terobos Banjir Setinggi Pinggang
Jejak Global Ratu Narkoba Paryatin Terbentang dari Asia hingga Amerika
Malang Tergenang: 39 Titik Banjir, Air Sampai Dada dan Rumah Jebol
Titiek Soeharto Murka: Truk Kayu Ilegal Melintas Usai Banjir Besar Sumatera