Di utara Jakarta, tumpukan cangkang kerang jadi pemandangan yang kian mengkhawatirkan. Limbah ini, seperti jenis limbah lainnya dari pabrik atau hewan ternak, kalau dibiarkan menumpuk begitu saja, jelas menimbulkan masalah. Apalagi kalau lokasinya dekat pemukiman, pesisir, atau pasar seafood. Dampaknya untuk kesehatan masyarakat bisa langsung terasa, tapi juga mengintai dalam jangka panjang.
Menurut dr. Ngabila Salama, seorang praktisi kesehatan masyarakat lulusan Universitas Indonesia, situasi ini tidak bisa dianggap sepele.
"Dampaknya bisa kita lihat dalam hitungan hari sampai minggu, terutama saat limbah menumpuk dan tak dikelola dengan benar," jelasnya dalam sebuah keterangan tertulis, Jumat (5/12).
Bahaya yang Datang Cepat
Pertama, soal bau. Sisa daging yang membusuk di cangkang menghasilkan gas berbahaya seperti amonia dan hidrogen sulfida. Gas H₂S itu baunya mirip telur busuk. Paparan ringan saja sudah bikin pusing, mata dan tenggorokan perih, bahkan mual dan sesak di dada. Dalam konsentrasi tinggi, gas ini bisa bikin orang pingsan meski di lingkungan rumah tangga kasusnya jarang.
Lalu, tumpukan cangkang yang masih ada sisa organiknya itu ibarat pesta untuk vektor penyakit. Lalat, tikus, dan kecoa bakal berdatangan. Otomatis, risiko penyakit seperti diare, leptospirosis, atau kontaminasi makanan pun melonjak.
Jangan lupa, cangkang yang pecah itu tajam. Risiko terkena luka sayat atau infeksi kulit seperti selulitis sangat mungkin terjadi. Belum lagi kalau limbahnya dibuang sembarangan ke sungai atau pantai. Kualitas air langsung anjlok, jadi cepat busuk, dan bisa picu iritasi kulit atau diare bagi warga yang memakainya.
Namun begitu, ancaman yang lebih serius justru mengendap untuk waktu yang lama.
Efek Jangka Panjang yang Mengintai
Dalam hitungan bulan hingga tahun, masalahnya jadi kronis. Lingkungan yang jadi habitat permanen bagi lalat dan tikus akan membuat penyakit menular jadi langganan. Diare bisa berulang, infeksi saluran cerna mengintai.
Artikel Terkait
Lukas Luwarso Siapkan Tiga Dokumen Baru Usai Gugatan Ditolak KIP
Ekonomi Tumbuh, Dompet Menipis: Platform Ini Tawarkan Penghasilan Harian dari Aset Riil
Banjir Dosa: Ketika Maksiat Kolektif Mengundang Bencana
SIM Keliling Bandung Siap Layani Perpanjangan di Dua Titik Hari Ini