MURIANETWORK.COM – Video itu beredar cepat, memancing tanya. Tampak warga mengais beras yang sudah bercampur tanah, bungkusnya pecah berantakan. Rupanya, bantuan sembako itu didistribusikan dengan cara dijatuhkan langsung dari helikopter. Menanggapi hal ini, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto akhirnya memberikan penjelasan.
Menurutnya, metode pengiriman lewat udara – termasuk menggunakan helibox dan payung udara – terpaksa dilakukan. Situasi di lapangan memang rumit. Helikopter tak bisa mendarat karena di area itu banyak kabel listrik. Kalau dipaksakan, justru membahayakan.
“Dari pada dibawa lagi ke pangkalan udara, lebih baik didrop dan dapat dimanfaatkan masyarakat,” ujar Agus.
Pernyataan itu disampaikannya di Posko Terpadu TNI Penanggulangan Bencana Alam, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/12/2025).
Artikel Terkait
Golkar Kritik Cak Imin: Bencana Bukan Saatnya Minta Menteri Bertobat
Gus Yahya Tegaskan Posisi Ketum PBNU Hanya Bisa Digeser Lewat Muktamar
Korban Bencana Sumatera Tembus 776 Jiwa, Ratusan Masih Hilang
Bencana di Sumatera: 778 Tewas, Ratusan Masih Hilang, dan Ribuan Rumah Hancur