Di ruang rapat Bappenas, Jakarta, Rabu (3/12) lalu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian punya pesan khusus untuk para kepala daerah. Terutama yang baru menjabat. Intinya, mereka perlu paham betul soal potensi besar yang tersimpan di geopark wilayahnya. Bukan cuma soal batu-batuan tua, tapi lebih dari itu.
“Proaktif untuk melakukan konservasi, educate, melakukan sosialisasi juga. Dan [mengembangkan] dari sisi ekonominya supaya tempat itu hidup, bisa mandiri, tapi tanpa merusak lingkungan,” tegas Tito.
Pernyataannya itu disampaikan dalam Indonesia's Geopark Leader Forum. Forum yang mengusung tema “Building Knowledge for Indonesia’s Geopark Development” itu memang sengaja digelar untuk membangun pemahaman bersama. Menurut Mendagri, geopark punya nilai strategis yang jarang disadari. Ia menyimpan tiga hal sekaligus: warisan geologi, kekayaan budaya, dan tentu saja, peluang ekonomi yang nyata.
Manfaatnya bisa sangat luas. Mulai dari jadi laboratorium edukasi dan penelitian, hingga ujung-ujungnya mendongkrak kesejahteraan warga lewat geliat pariwisata. Nah, di sinilah peran kepala daerah jadi krusial. Mereka harus mengerti agar bisa bergerak mendukung.
Apalagi, posisi Indonesia cukup mentereng di kancah global. Kita negara ketiga dengan geopark terbanyak di dunia. Fakta lain yang patut disyukuri: ada 12 geopark kita yang sudah menyandang status UNESCO Global Geopark.
Artikel Terkait
Gus Yahya Tegaskan Posisi, Tolak Klaim Pemberhentian dari PBNU
Banjir Sumatera, Alumni IPB Salurkan Bantuan Obat dan Pangan
Di Atas Reruntuhan Gaza, 54 Pasangan Menyatakan Janji Abadi
Korban Tewas di Sibolga Capai 56 Jiwa, Delapan Warga Masih Hilang Tertimbun Longsor