Di sisi lain, muncullah sederet pertanyaan yang butuh jawaban segera. Apa sih dasar perhitungan gaji di IMIP? Kenapa posisi non-spesialis bisa dapat puluhan juta? Proses rekrutmennya sendiri sudah sesuai aturan atau belum? Pertanyaan-pertanyaan ini makin keras terdengar, terutama dari aktivis perburuhan dan warganet yang gusar.
Mereka khawatir, selain jelas-jelas tidak adil, situasi seperti ini bisa memicu kecemburuan sosial yang nggak sehat. Pekerja lokal yang tulang punggung industri justru merasa dianggap sebelah mata.
Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak IMIP. Padahal, desakan untuk transparan sudah menguat. Masyarakat butuh kepastian dan keadilan, terutama untuk skema pengupahan dan kualifikasi pekerja asing di perusahaan yang disebut-sebut sebagai pilar industri nikel nasional ini.
Nah, kita tunggu saja langkah selanjutnya. Isu ini terlalu besar untuk diabaikan.
Artikel Terkait
Zulhas Dituding Picu Bencana Sumatera, Aktivis 98 Malah Angkat Bicara
Jaringan Narkoba Global Terbongkar dari Ponorogo hingga Golden Triangle
Tamiang Terisolasi Total: Kantor Pemerintahan dan Polres Tenggelam dalam Lumpur
Gus Ipul Tegaskan: Penyandang Disabilitas Harus Jadi Prioritas dalam Tanggap Darurat