Seruan Bantu Korban Bencana
Di sisi lain, pidatonya juga menyentuh isu kemanusiaan yang lebih aktual. Rizieq menyoroti bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Ia merasa pemerintah lamban merespons.
"Saya sesalkan kalau sampai hari ini pemerintah belum mau menyatakan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai bencana nasional," bebernya dengan nada kecewa.
Tak hanya kritik, ia pun mengajak ribuan pendukung yang hadir untuk turun tangan. Ia meminta mereka membuka kantong bantuan. Menurut pengakuannya, jaringan organisasinya sudah bergerak lebih dulu.
"Seluruh cabang FPI yang ada di Aceh maupun Sumatera Utara, begitu juga Sumatera Barat, sejak hari pertama terjadi gempa, semua sudah membuka posko-posko dan dapur-dapur umum," tandasnya, menegaskan peran yang telah dilakukan.
Pidato itu pun berakhir dengan seruan yang menggabungkan semangat moral, politik, dan solidaritas, mencerminkan narasi yang ia usung selama ini.
Artikel Terkait
Koordinator Merah Putih Desak Pengamanan Luhut Usai Dituding Abaikan Menhan
Trump Klaim Nobel Perdamaian di Tengah Upaya AS-Rusia Bahas Gencatan Senjata Ukraina
Netanyahu Buka Peluang Kesepakatan dengan Suriah, Usulkan Zona Demiliterisasi
PBNU di Simpang Jalan: Pemberhentian Gus Yahya dan Lika-Liku Menuju Muktamar