“Jadi warga sudah diminta, ya, untuk memahami kondisinya, untuk pindah ke lokasi lebih aman.”
Di sisi lain, bantuan untuk korban harus tepat sasaran. Bima menekankan pentingnya pendataan kebutuhan warga yang akurat. Data ini nantinya akan jadi acuan bagi kementerian dan lembaga terkait saat menyalurkan bantuan. Hal-hal mendetail pun tak luput dari perhatiannya.
Ia sudah menginstruksikan Dinas Dukcapil untuk ‘jemput bola’. Maksudnya, melayani pencetakan dokumen seperti KTP atau KK yang hilang terbawa banjir, lalu mengantarkannya ke warga. Layanan ini dianggap krusial mengingat dokumen itu dibutuhkan untuk mengakses berbagai bantuan.
Kewaspadaan terhadap kesehatan masyarakat juga ditingkatkan. Seluruh dinas terkait, terutama Dinas Kesehatan, diminta siaga penuh. Tujuannya untuk mencegah munculnya wabah penyakit pascabanjir dan memastikan stok obat-obatan di lokasi terdampak benar-benar mencukupi.
Sementara itu, dari pihak Pemda Padang, Wali Kota Fadly Amran menyampaikan apresiasinya atas dukungan langsung dari Wamendagri. Dukungan itu, terutama personel dan alat berat, sangat ia butuhkan.
“Karena kita bisa lihat sendiri, ini sudah hari ke-6, namun kita bisa lihat ini pekerjaan, bukan pekerjaan ringan,” ujar Fadly.
Ucapannya menggambarkan betapa beratnya proses pemulihan yang masih berlangsung. Kerja sama antar tingkat pemerintahan jelas menjadi penentu kecepatan normalisasi kehidupan warga Padang pasca-banjir.
Artikel Terkait
Sirine Bahaya Berkumandang di Bantaran Code dan Winongo Usai Hujan Deras
Aktivis Sorot Tiga Menteri di Balik Banjir Bandang dan Ribuan Kayu Gelondongan
Mami Sabu 2 Ton Tiba di Indonesia, Diborgol Kabel Ties Setelah Diekstradisi dari Kamboja
Video Udara Kalsel Bikin Merinding: Hutan Gundul, Bekas Tambang Menganga