Jakarta digegerkan oleh keputusan tak biasa dari rapat harian Syuriyah PBNU, Rabu lalu. Lembaga tertinggi itu secara resmi memberhentikan KH Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab disapa Gus Yahya, dari jabatannya sebagai Ketua Umum. Efektif sejak 26 November 2025, segala hak, wewenang, hingga penggunaan atribut dan fasilitas yang melekat pada posisi puncak itu dicabut darinya.
Menanggapi hal ini, respons datang dari KH Imam Jazuli selaku Presidium Percepatan Muktamar dan Muktamar Luar Biasa (MLB) NU. Ia menyatakan apresiasi dan penghormatan atas keputusan Syuriyah.
“Kami menghargai langkah Syuriyah PBNU yang akan melaksanakan Pleno PBNU untuk menunjuk Pj Ketua Umum PBNU dengan tugas menyiapkan Muktamar ke-35 NU dengan jadwal yang disesuaikan pada awal tahun 2026,” ujar KH Imam Jazuli, Selasa (2/12/2025).
Namun begitu, nada pernyataannya tidak sepenuhnya lunak. Ada catatan penting yang ia sampaikan. Jika Rapat Pleno nanti dinilai gagal menghasilkan keputusan yang semestinya, MLB NU sudah punya skenario cadangan.
Mereka akan merekomendasikan penyelesaian kolektif yang melibatkan pemilik mandat secara lebih luas.
Artikel Terkait
Mesin Cuci Bukaan Atas: Solusi Praktis untuk Cucian yang Tak Ribet
108 WNI Selamat, 9 Tewas dalam Kebakaran Hebat di Hong Kong
Santri Tunanetra Bakal Ramaikan Quran Camp di Bogor
Dedi Mulyadi Sewa Dua Pesawat, Bawa Bantuan Rp 7 Miliar untuk Korban Bencana Sumbar