MURIANETWORK.COM
Banjir bandang yang melanda Aceh lebih dari seminggu lalu ternyata menyisakan pemandangan yang memilukan sekaligus memantik pertanyaan. Di Desa Menasah Lhok, Pidie Jaya, bukan hanya lumpur yang menggenang, melainkan tumpukan kayu gelondongan berukuran besar berserakan di permukiman warga.
Kayu-kayu itu, yang diduga kuat hasil perambahan hutan, terbawa arus deras banjir dan tanah longsor. Mereka berserakan di mana-mana. Dari batang seukuran lengan hingga balok besar yang butuh beberapa orang untuk mengangkatnya.
Akibatnya, jalan-jalan desa tertutup total. Beberapa rumah bahkan terkubur di bawah tumpukan material kayu dan tanah. Warga yang sudah kehilangan banyak hal kini kesulitan untuk sekadar membersihkan sisa-sisa bencana. Akses menuju desa mereka terisolasi, dipagari oleh kayu-kayu gelondongan itu sendiri.
Menurut sejumlah saksi, proses pembersihan berjalan sangat lambat. Kendala utamanya jelas: bagaimana alat berat bisa masuk jika jalannya sendiri terblokir?
Artikel Terkait
Menteri PPPA: Peran Ayah Kunci Perangi Korupsi dari Dalam Keluarga
Curut Pendukung Gibran Diserang, Rommi Irawan Singgung Lagi Keputusan Paman MK
Reuni 212 Gelar Doa Bersama Sore Ini, Bahas Bencana hingga Palestina
Detak Hati di Balik Longsor: Seorang Brimob Temukan Ibunya di Tumpukan Reruntuhan