"Beras menyumbang inflasi 0,55 persen dan emas perhiasan sebesar 0,48 persen," jelas Aidil.
Lalu bagaimana dengan kondisi di tiap daerah? Aidil menyebut, empat wilayah pemantauan BPS Kota Manado, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kabupaten Minahasa Selatan semuanya mengalami deflasi secara bulanan.
Rinciannya, deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 0,93 persen. Minahasa Utara menyusul dengan 0,79 persen, lalu Kota Kotamobagu 0,68 persen, dan Kota Manado 0,11 persen.
Namun begitu, pola tahunannya kembali berbeda. Aidil melanjutkan,
"Sementara jika dilihat secara year on year, Kota Manado dan Kota Kotamobagu alami inflasi sebesar 1,23 persen dan 1,17 persen. Sementara Kabupaten Minahasa Utara dan Minahasa Selatan terjadi deflasi masing-masing 0,51 persen dan 0,42 persen."
Jadi, gambaran ekonominya cukup beragam. Tren bulanan menunjukkan penurunan harga, didorong sayur-mayur dan beras. Tapi dalam lensa yang lebih panjang, tekanan inflasi, terutama dari beras dan emas, masih terasa. Data ini seperti dua sisi mata uang yang sama.
Artikel Terkait
Relawan Tempuh Perjalanan Lima Jam ke Riau Demi BBM untuk Korban Bencana Tapsel
Arab Saudi Gelontorkan Rp204 Miliar untuk Pusat Bahasa Arab di Banda Aceh
Di Tengah Banjir dan Longsor, Pemilik Minimarket di Sibolga Bikin Warganet Terharu
Presiden Prabowo Blusukan ke Pengungsian Padang Pariaman, Tegaskan Bantuan Tak Boleh Tersendat