Senin pagi itu, suasana di SMKN 1 Bandung terasa berbeda. Kepala sekolah, Lilis Yuyun, tampak sumringah menyambut tamu istimewa: Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin. Kunjungan Menko Pemberdayaan Masyarakat ini bukan sekadar seremonial belaka, melainkan dalam rangka Workshop Kepala Sekolah SMK untuk program bertajuk "SMK Go Global".
Bagi Lilis, program ini seperti angin segar. Dukungannya tak main-main. Pasalnya, sekolah yang dipimpinnya punya track record cukup bagus dalam menempatkan lulusannya di kancah internasional.
"Alhamdulillah, kami sangat-sangat mendukung sekali dengan program SMK Go Global," ujar Lilis, penuh semangat.
"SMK memang sudah selayaknya masuk ke dunia internasional."
Ia lantas menambahkan, fakta di lapangan sudah membuktikan. Banyak alumni SMKN 1 Bandung yang kini membangun karier di luar negeri. Menurutnya, program ini harus jadi pemantik bagi pemerintah untuk lebih intensif lagi. Mulai dari menyelaraskan kurikulum, hingga penyediaan sarana-prasarana yang memadai agar siswa benar-benar siap saat terbang ke negara tujuan.
Persiapan bahasa, tentu saja, jadi salah satu kunci utama. Di SMKN 1 Bandung, persiapan itu sudah berjalan. Bahasa Inggris dan Prancis masuk dalam kurikulum resmi. Sementara untuk melengkapi, ada ekstrakurikuler bahasa Korea dan Jepang.
"Untuk mendukung anak-anak Go Global, ada ekskul bahasa Korea dan juga bahasa Jepang," jelas Lilis.
Artikel Terkait
Surat-surat Hanyut, Nyawa Bertahan: Kisah Titin dan 442 Korban Banjir Langkat
Bencana Sumatra: Status Nasional Tak Kunjung Ditetapkan Meski Korban Tewas Tembus 442 Jiwa
Remaja Penderita Asma Tewas dalam Kebakaran Dahsyat di Jelambar
Ketua DPRD Medan Tuding Dana APBD Cepat Habis Demi Fee, Bantuan Bank Dunia Rp1,5 Triliun Terabaikan