Namun begitu, bekal bagi siswa tidak berhenti di bahasa saja. Sekolah ini juga telah mengadopsi model pembelajaran teaching factory dan membuka kelas industri untuk semua jurusan. Hal ini diyakini dapat membekali siswa dengan kompetensi yang sesuai kebutuhan pasar kerja global.
Jurusan yang ada pun beragam, mulai dari Pemasaran, Akuntansi, Perkantoran, hingga Usaha Layanan Pariwisata. Setiap tahunnya, selalu saja ada kabar gembira tentang lulusan yang diterima kerja atau magang di luar negeri. Meski jumlah persisnya tidak disebutkan, yang penting tren positif ini terus berlanjut.
Harapan Lilis ke depannya jelas. Dengan dorongan program SMK Go Global, ia ingin lebih banyak lagi lulusan sekolahnya yang terserap di industri luar negeri.
"Harapannya, SMKN 1 ini banyak nanti yang direkrut untuk bekerja di luar negeri," tuturnya.
Di sisi lain, ia juga berharap pemerintah tak lepas tangan. Fasilitasi harus nyata, terutama dalam hal peningkatan kemampuan berbahasa siswa. Kemitraan yang solid antara sekolah dengan pihak industri di luar negeri juga menjadi harapan besar.
"Yang jelas, mudah-mudahan pemerintahan memfasilitasi... Terus juga kemitraan ya, antara sekolah dengan pihak luar. Itu harapan kami," pungkas Lilis menutup pembicaraan.
Artikel Terkait
Ditpolairud Lampung Gelar Salat Gaib untuk Korban Bencana di Tengah Perayaan HUT
28 Dapur Umum Siap Saji 100 Ribu Porsi Harian untuk Korban Banjir Sumatera
Dedi Mulyadi Serukan Solidaritas Jabar untuk Korban Bencana Sumatera
Jembatan Kuta Blang Ambruk Diterjang Banjir, Akses Bireuen-Aceh Utara Lumpuh Total