Alias menuturkan, sekelompok OTK datang pada siang hari. Tanpa banyak basa-basi, mereka langsung menyerang menggunakan senjata tajam. Semua berusaha kabur, tapi Sugianto dan Hardiyanto tak sempat menyelamatkan diri.
Evakuasi jenazah baru bisa dilakukan malam harinya. Sekitar pukul 21.30 WIT, Alias kembali menghubungi saksi E. Dua jenazah, katanya, sedang dibawa menggunakan perahu fiber menuju Kota Agats di Kabupaten Asmat. Perjalanan air itu diperkirakan makan waktu tujuh jam perjalanan panjang untuk membawa pulang yang telah tiada.
Seluruh korban, baik yang selamat maupun yang meninggal, memang berdomisili di Kota Agats. Saat ini mereka semua telah dievakuasi ke sana.
Di sisi lain, upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang juga digencarkan. Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga, menekankan pentingnya kehadiran personel di titik-titik rawan.
Ujarnya. Situasinya masih tegang, tapi upaya untuk mengusut tuntas dan menenangkan wilayah terus digulirkan.
Artikel Terkait
Banjir Bandang Sumatera: Gelondongan Kayu dan Tanda Tanya Pembalakan Liar
Zulkifli Hasan dan Panggung Pencitraan di Tengah Banjir
BMKG Peringatkan Ancaman Bibit Siklon Tropis di Musim Hujan 2025/2026
Prabowo Sambangi Korban Bencana, Janji Pemerintah Tak Tinggalkan Warga