Bentuk Dukungan yang Disediakan
Lalu, bantuan apa saja yang disiapkan? Kemendikdasmen punya sejumlah skema. Untuk kebutuhan mendesak, ada 126 tenda kelas darurat dan lebih dari 10 ribu paket perlengkapan belajar siswa atau school kit.
Tak cuma itu. Mereka juga menyiapkan voucher bantuan senilai Rp 25 juta per sekolah untuk peningkatan mutu pembelajaran. Dukungan psikososial senilai Rp 50 juta per paket turut dialokasikan, plus puluhan ribu buku teks dan nonteks. Bahkan, untuk jangka menengah, program revitalisasi pendidikan pada 2026 nanti akan diprioritaskan untuk daerah-daerah ini.
Di sisi lain, koordinasi juga diperketat. Grup koordinasi per provinsi dibentuk. Skema donasi melalui QRIS dan rekening khusus UPT pun disiapkan untuk memudahkan masyarakat yang ingin ikut membantu.
Perlahan, Akses Logistik Dibuka
Sementara itu, dari sisi logistik, upaya pemulihan akses terus digalakkan oleh BNPB. Distribusi bantuan dikerahkan lewat tiga jalur: darat, laut, dan udara. Untuk daerah yang terpencil dan sulit dijangkau, kapal express bahari dikerahkan sejak Sabtu (29/11) menuju sejumlah kabupaten di Aceh.
Daerah yang lebih parah lagi, di mana jalur darat dan laut tak memungkinkan, mengandalkan bantuan udara. Pesawat caravan dan helikopter milik TNI dan BNPB siap terjun.
Sejak Jumat pekan lalu, konvoi darat sudah bergerak membawa bantuan awal. Isinya beragam, dari paket sembako dan makanan siap saji, hingga kasur lipat, selimut, dan peralatan kebersihan. Peralatan komunikasi penting seperti starlink dan genset juga tak ketinggalan.
Semua upaya ini, kata BNPB, akan terus dilanjutkan. Sampai kondisi di lapangan benar-benar pulih dan anak-anak bisa kembali belajar dengan tenang.
Artikel Terkait
Senyar, Sang Singa yang Mengguncang Asia Tenggara
PDIP Gelar Peringatan Hari AIDS di Ancol, Serukan Penghapusan Stigma
Wamenko Polhukam Soroti Siklon Senyar dan Pelajaran dari Bencana Sumatra
Semangat Bandung di Era Baru: Mampukah Melawan Kolonialisme Gaya Baru?