Menurut Bobby, persoalan infrastruktur masih jadi masalah utama hampir di semua daerah. Di sisi lain, isu ini juga kerap menjadi "jualan" andalan para calon kepala daerah saat kampanye politik berlangsung.
“Konektivitas antar kabupaten, kecamatan, desa, kelurahan, ini janji yang paling sering diucapkan. Kami mencoba memfasilitasi agar SMI dan PII bisa meng-guidance, memberikan informasi kepada kita tentang skema kerja samanya,” tambah Bobby.
Dari sisi penyedia dana, Faaris Pranawa, Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT SMI, membeberkan data yang cukup menarik. Ternyata, ada enam provinsi di Pulau Sumatera yang menjadi debitur aktif PT SMI, dan Sumut termasuk di dalamnya. Total nilai proyek pembiayaan publik di pulau ini mencapai Rp2,76 triliun.
Khusus untuk Sumut, ada enam kabupaten/kota yang menjadi debitur dengan total komitmen sekitar Rp956,2 miliar.
Faaris juga mengungkapkan, proyek pembangunan jalan masih mendominasi pemanfaatan pembiayaan dari PT SMI di Sumut. Menurutnya, proyek semacam ini jelas sangat penting bagi kemajuan sebuah daerah.
Acara sosialisasi ini sendiri dihadiri oleh banyak pihak kunci. Mulai dari bupati dan wali kota se-Sumut, Plt Direktur Utama PT PII Andre Permana, Kepala Kanwil DJKN Sumut Nofiansyah, Pj Sekdaprov Sumut Sulaiman Harahap, hingga para Kepala BKAD dan Kepala Bappelitbang se-Sumut. Mereka semua hadir untuk mencari solusi bersama menghadapi tantangan pembiayaan ini.
Artikel Terkait
Sumut Berduka: Banjir dan Longsor Tewaskan 13 Jiwa, Ribuan Rumah Terendam
Anak-Anak Jadi Korban Saat Aib Keluarga Diumbar di Medsos
Museum Sulut yang Nyaris Terjual Kini Menjelma Jadi Primadona Baru
Polisi Acungkan Senjata Bubarkan Keributan Pelajar di Bandar Lampung