Kejutan Manis dari Para Siswa
Begitu upacara usai dan barisan dibubarkan, suasana seketika berubah. Yang tadinya khidmat, berubah menjadi penuh kehangatan. Para siswa yang tadi berdiri tegap dalam barisan, tiba-tiba kembali ke lapangan dengan membawa banner bertuliskan 'Happy Teacher Day'.
"Kami dari SRMA 10 Jakarta Selatan mengucapkan, Selamat Hari Guru!" seru mereka kompak. Suara mereka menggema di seluruh halaman sekolah.
Satu per satu siswa kemudian menyalami guru-guru mereka. Pelukan, jabat tangan, dan senyuman mengalir begitu natural. Tidak lupa, momen berfoto bersama pun tak terelakkan, mengabadikan kebahagiaan di wajah semua orang.
Tapi itu belum semuanya. Para murid ternyata masih punya kejutan lain. Mereka mempersiapkan penampilan tari daerah dan flashmob yang benar-benar memukau.
Listiati Khoiriyah, Guru Seni Budaya sekaligus Pembina Ekstrakurikuler Tari, dengan antusias menjelaskan rangkaian pertunjukan yang akan ditampilkan. "Tarian pertama adalah Rantaya Putri dari Surakarta, Jawa Tengah," ujarnya.
"Kemudian, disambung sama tari Betawi, itu (namanya) Kembang Kipas," ungkap Listiati sambil memperhatikan para siswa yang bersiap tampil.
Setelah pertunjukan tarian Nusantara yang memesona, datanglah momen yang paling dinanti. Para murid, guru, wali asuh, hingga wali asrama tiba-tiba membaur dalam barisan yang sama. Mereka menari flashmob bersama dengan kompak dan penuh semangat.
Wajah-wajah mereka bersinar, dihiasi senyuman dan tawa. Tidak ada jarak antara guru dan murid dalam momen itu. Hanya ada kebersamaan dan keceriaan.
Persiapan untuk momen spesial ini ternyata tidak singkat. Menurut Listiati, mereka sudah berlatih sejak 6 November 2025. Setiap latihan menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam.
"Untuk awal-awal kita latihan setiap hari Kamis. Nah, kemudian seminggu ini baru kita mulai yang memang setiap hari latihan. Setiap pulang sekolah," katanya, mengisahkan perjuangan mereka.
Kerja keras itu terbayar sudah. Hari itu, SRMA 10 Jakarta bukan hanya merayakan Hari Guru, tetapi juga merayakan kebersamaan, keragaman, dan semangat pendidikan yang hidup.
Artikel Terkait
Kerangka Alvaro Ditemukan di Bawah Jembatan Tenjo, Tersangka Ternyata Kenal Medan
Menyusur Pesona Tiga Wajah Pantai Selatan Sukabumi, dari Mistis hingga Ombak Ekstrem
Rekan Tega Bunuh Danu di Bawah Jembatan Tol, Motif Diduga Pencurian
Mahfud MD Sindir PBNU yang Ribut Soal Tambang: Kita Malu!