Kampung Sasirangan: Menyaksikan Kain Khas yang Penuh Makna
Sasirangan adalah kain tradisional Banjar dengan pola-pola filosofis seperti Bayam Raja, Kambang Turi, atau Kulat Karikit. Proses pembuatannya menggunakan teknik ikat celup tradisional.
Di Kampung Sasirangan, misalnya di kawasan Sungai Jingah, kamu bisa melihat langsung proses pewarnaan, mencoba bikin motif sendiri, atau sekadar membeli kain autentik buatan pengrajin lokal. Sasirangan itu lebih dari sekadar kain; ia adalah simbol identitas yang terus berevolusi mengikuti zaman.
Desa Dayak Meratus: Menyimpan Warisan Budaya Pegunungan
Jangan lupa, Kalimantan Selatan tak cuma milik suku Banjar. Masyarakat Dayak Meratus yang tinggal di Pegunungan Meratus juga punya tradisi yang tetap terjaga.
Kamu bisa menyaksikan upacara Aruh Ganal sebagai ritual syukur panen terbesar, melihat Rumah Balai sebagai pusat kehidupan adat, menikmati Tarian Babangsai, atau mengagumi kerajinan tangan dari rotan dan bambu. Desa adat seperti Malaris dan Loksado masih mempertahankan tradisi leluhur dengan ramah menyambut tamu.
Museum Wasaka: Mengenang Semangat Perjuangan
Museum Wasaka, singkatan dari Waja Sampai Ka Puting, menyimpan dokumentasi perjuangan rakyat Kalimantan Selatan dalam mempertahankan kemerdekaan. Di sini tersimpan senjata-senjata tradisional Banjar, foto dokumentasi, artefak Tentara ALRI Divisi IV, hingga lukisan perlawanan. Lokasinya di tepi Sungai Martapura bikin suasana sejarahnya makin terasa.
Makam Datu Kelampayan: Ziarah Budaya dan Religi
Syekh Arsyad Al-Banjari, ulama besar Banjar yang berpengaruh dalam penyebaran Islam, dimakamkan di Desa Kelampayan. Makamnya jadi destinasi ziarah sekaligus wisata budaya. Warisannya, seperti kitab Sabilal Muhtadin, masih berdampak besar pada tradisi keagamaan dan sosial budaya masyarakat hingga kini.
Taman Siring Martapura: Ruang Publik Bernuansa Sungai
Taman Siring bukan cuma tempat nongkrong biasa. Ini adalah ruang budaya yang menggambarkan kehidupan masyarakat sungai. Ada Menara Pandang, Galeri Sasirangan, dermaga wisata sungai, dan patung-patung bernilai budaya. Tempat ini jadi bukti bahwa masyarakat Banjar masa kini tetap menghargai jejak sejarahnya.
Penutup: Permata Budaya yang Tak Pernah Pudar
Wisata budaya di Kalimantan Selatan itu istimewa. Bukan cuma soal bangunan tua atau situs bersejarah, tapi lebih pada budaya hidup yang masih dijalani masyarakat sehari-hari. Dari kampung tradisional, arsitektur kuno, pasar terapung, hingga desa adat Dayak semuanya punya cerita yang memperkaya identitas kita sebagai bangsa.
Di tengah gempuran modernisasi, masyarakat sini berhasil menjaga warisan leluhur tetap hidup dan relevan. Itulah yang bikin Kalimantan Selatan jadi salah satu destinasi wisata budaya paling otentik dan berkesan di Indonesia.
Artikel Terkait
Status Tanggap Darurat Semeru Diperpanjang, Warga Diimbau Tak Lengah
Dompet Dhuafa Ajak Konten Kreator Saksikan Penyaluran Zakat ke Muslim Samosir
Demokrat dan PKS Bahas Masa Depan Pemilu dalam Pertemuan Akrab
Kaji Ulang Kasus ASDP, KPK Tinjau Kembali Langkah Hukum Pasca Rehabilitasi Presiden