Beliau dengan tegas menyatakan bahwa saya dan dua kolega, mantan direksi ASDP, harus dilepaskan dari segala tuntutan hukum. Alasannya jelas: tidak ada niat jahat (mens rea), tidak ada keuntungan pribadi yang dikejar, dan yang terpenting, tidak ada aliran dana sepeserpun ke kami. Tidak ada benturan kepentingan dengan penjual. Yang kami lakukan bukanlah tindak pidana korupsi, melainkan murni keputusan bisnis.
Keputusan itu sendiri telah melalui tata kelola yang benar, disetujui oleh Dewan Komisaris dan Menteri BUMN selaku RUPS. Kami menggunakan tujuh konsultan dan penilai independen, didampingi Jamdatun, BPKP, dan diaudit BPK. Semua kriteria Business Judgment Rule (BJR) terpenuhi. Apalagi, bisnis ASDP justru terus tumbuh dan mencapai laba tertinggi sepanjang sejarah. Tujuannya pun mulia: menjaga kelangsungan layanan publik di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) yang terus merugi meski selalu disubsidi pemerintah.
Hakim Sunoto menekankan satu hal. Kalau tahapan yang dilalui sudah sedemikian rinci dan komprehensif, memidana direksi justru bisa berdampak buruk bagi dunia usaha. Profesional di BUMN akan jadi takut, enggan mengambil keputusan bisnis yang perlu. Saat menyampaikan pendapatnya itu, beliau melepas kacamatanya dan menyeka air mata. Suasana hening. Sebuah momen yang sulit saya lupakan.
Terima kasih telah mempercayai saya sampai saat ini. Proses hukum ini memang melelahkan. Tapi saya tak boleh berhenti menyuarakan kebenaran. Dalam perjuangan, kata "jera" tak ada dalam kamus.
Semoga pertolongan Allah SWT segera menjemput. Semoga perkara ini segera tuntas dan membuka jalan keadilan bagi profesional BUMN lainnya.
Terima kasih untuk setiap hati yang turut mengetuk pintu langit dengan doa. Semoga Allah membalasnya dengan pahala dan kebaikan yang berlipat.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Dari Rumah Tahanan KPK, 24 Nov 2025
Harry MAC
Artikel Terkait
Tersangka Penculikan Alvaro Tewas Gantung Diri di Sel Tahanan
Ibu Alvaro Akhirnya Tiba, Berpeluk Haru di Tengah Duka
Kecelakaan Maut di Tol Lampung, 207 Ribu Pil Ekstasi Berhamburan
Program Makan Bergizi untuk Baduy Terganjal Medan dan Adat