Kisah Warga Tambakrejo Semarang Bertahan 10 Hari di Tengah Banjir dan Kelangkaan Gas
Yati, seorang warga Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, terpaksa menerobos banjir dengan sepeda tuanya untuk mencari gas elpiji. Barang yang menjadi langka setelah sepuluh hari kawasan tersebut terendam banjir. Dengan menenteng tabung gas kosong, ia telah berjalan sejauh 2 kilometer menuju SPBU Karangkimpul, hanya untuk ditolak.
"Saya rumahnya di ujung, ini mau beli gas katanya ada di SPBU, jadi saya ke sini. Tapi saya beli nggak boleh, katanya untuk warung-warung," ujar Yati, suaranya penuh kecewa. Meski lelah, semangatnya tidak pupus karena keluarganya di rumah masih harus diberi makan. "Nanti saya cari lagi, kalau sudah nggak capek. Bingung mau masak pakai apa kalau enggak ada gas. Sulit," keluhnya sambil menitikkan air mata.
Kondisi Serupa Dialami Warga Lain di Kampung Pondok
Kundarsih (50), warga lain dari Kampung Pondok, Kelurahan Tambakrejo, juga merasakan pahitnya hidup selama sepuluh hari di kepungan banjir. "Di rumah saya banjirnya selutut dari Rabu minggu lalu belum surut, kemarin malah tambah besar," imbuhnya. Keadaan ini memaksanya untuk berpikir keras agar dapat bertahan hidup, terutama karena harga bahan pokok melonjak hingga dua kali lipat selama masa banjir.
"Masak harus hemat sehemat-hematnya. Di kampung harga naik dua kali lipat, jadi saya belanja di pasar. Saya jalan kaki 2 kilometer takutnya kalau hujan lagi tambah tinggi," keluh Kundarsih. Tidak hanya bahan pokok, gas elpiji ukuran 3 kg juga menjadi barang langka dengan harga yang melambung tinggi hingga Rp 25.000 per tabung.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Bupati Pati Tak Dimakzulkan, PDIP Sendirian Usulkan Pemberhentian
Kisah Inspiratif Enik Susilowati: Dari Keterbatasan Menuju Cita-cita di SRT 2 Banyuwangi
Sekolah Rakyat: Program Gratis Pemerintah Putus Rantai Kemiskinan
Kecelakaan Beruntun 4 Mobil di Pantura Cirebon: Kronologi, Penyebab, dan Korban