Ledakan itu langsung disusul kobaran api yang menyambar cepat. Karyawan tadi berusaha memadamkannya dengan siraman air. Pakde Bejo—yang nama aslinya Akbar—sudah ngasih saran, "Tutup aja pakai handuk basah!" Sayangnya, saran itu nggak digubris.
Akibatnya, cuma butuh waktu sekitar tujuh menit bagi api untuk membesar dan menjalar dengan ganas. Tiga rumah petak pun jadi sasaran empuk.
Melihat situasi semakin runyam, warga dan keluarga korban buru-buru menghubungi Bhabinkamtibmas dan pemadam kebakaran. Lima unit mobil damkar dikerahkan ke lokasi. Perjuangan memadamkan api cukup alot. Baru sekitar pukul 10.30 WIB, kobaran api berhasil sepenuhnya ditaklukkan.
Sayangnya, semua itu sudah terlambat untuk seorang ibu. Kebakaran ini memakan satu korban jiwa.
"Kebakaran ini menimbulkan satu korban jiwa, yaitu seorang ibu bernama Bukde Sumini penghuni rumah petak tersebut," kata Kapolsek Binawidya dengan nada berat.
Korban, Sumini (55), ditemukan sudah tak bernyawa di bagian rumah yang paling parah terbakar. Pasca-kebakaran, polisi langsung memasang garis polisi di sekitar TKP untuk keperluan penyelidikan. Sementara itu, proses pendataan terhadap pemilik dan penghuni bangunan yang terdampak juga mulai dilakukan.
Artikel Terkait
Canda Ning Umi Laila ke Bocah Picu Badai Kritik di Medsos
Mulai 2026, Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Harus Berjenjang
Kompor Pulsa, Gagasan Revolusioner yang Hilang Ditelan Zaman
Pramono Anung Buka Pintu untuk Reuni 212 di Monas