Udara di Gaza kembali memanas Kamis (20/11) lalu. Israel melancarkan serangan baru yang, sayangnya, menelan korban jiwa. Setidaknya lima orang dilaporkan tewas menurut otoritas kesehatan setempat.
Qatar, yang selama ini jadi mediator antara Israel dan Hamas, langsung angkat bicara. Mereka tak bisa menutupi kekhawatirannya. "Ini adalah eskalasi berbahaya yang dapat menjadi ancaman serius bagi kesepakatan gencatan senjata," begitu bunyi pernyataan resmi Pemerintah Qatar. Intinya, mereka mengutuk keras rangkaian serangan ini, khawatir semua upaya damai yang sudah dibangun bisa hancur berantakan.
Di lapangan, situasinya sungguh memilukan. Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, menyebut serangan itu juga melukai sejumlah warga. Sasaran serangan, menurut penjelasannya, adalah kawasan timur Khan Younis, di selatan Gaza. Yang bikin pilu, tiga dari lima korban tewas ternyata berasal dari satu keluarga yang sama. Bahkan, seorang bayi perempuan yang baru berumur satu tahun ikut menjadi korban.
Artikel Terkait
Kobaran Api di Minahasa Utara Tewaskan Ayah dan Anak Saat Terlelap
Hilux Ngamuk di Sintang, Kabur dari Razia Malah Tumbuk Avanza
UINSA Gelar Konferensi Internasional, Usung Islam Indonesia sebagai Solusi Krisis Global
Warga Ketapang Geger, WNA China Tertangkap Basah di Lokasi Tambang Emas Ilegal