Afrika Selatan Pacu Keuangan Syariah Jadi Agenda Strategis G20

- Rabu, 19 November 2025 | 20:25 WIB
Afrika Selatan Pacu Keuangan Syariah Jadi Agenda Strategis G20

"Saya sangat menyambut inisiatif ini mengingat Afrika Selatan adalah negara muslim minoritas, tapi memiliki kesadaran yang semakin kuat untuk mengembangkan industri keuangan syariah, dan berpotensi menjadi hub keuangan syariah baru di benua Afrika," tegas Irfan.

Dalam paparannya, Irfan mengungkapkan bahwa benua Afrika membutuhkan dana sebesar USD 130-170 miliar per tahun untuk pembangunan infrastruktur guna mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Menurutnya, keuangan syariah dapat menjadi alternatif pembiayaan yang efektif melalui berbagai instrumen, termasuk eksplorasi wakaf.

Forum yang dimoderatori oleh Ebrahim Patel, mantan Menteri Perdagangan dan Industri Afrika Selatan, juga dihadiri oleh para pejabat senior negara-negara anggota G20 dan perwakilan industri keuangan. Para peserta sepakat bahwa diskursus keuangan syariah perlu menjadi agenda rutin dalam pertemuan G20 mengingat kontribusinya yang signifikan terhadap stabilitas sistem keuangan global.

"Dampak pembangunan keuangan syariah bukan hanya untuk stabilitas sistem keuangan, namun juga untuk pembangunan ekonomi sektor riil yang lebih berkeadilan. Diantaranya adalah peran keuangan syariah untuk pembangunan perumahan, transportasi, logistik, energi dan pengembangan UMKM," jelas Irfan.

Secara paralel dengan forum keuangan syariah, Presiden Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan para pemimpin negara lain. Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama ekonomi global, termasuk dalam pengembangan keuangan syariah internasional.

Dengan komitmen kolektif ini, G20 di bawah kepemimpinan Afrika Selatan diharapkan dapat menghasilkan kerangka kebijakan yang lebih konkret untuk mempercepat transformasi keuangan syariah sebagai pilar pembangunan ekonomi berkelanjutan di kawasan Afrika dan global.


Halaman:

Komentar