7 Cara Mencegah Anak Terpapar Paham Radikal di Internet: Panduan Orang Tua

- Selasa, 18 November 2025 | 16:06 WIB
7 Cara Mencegah Anak Terpapar Paham Radikal di Internet: Panduan Orang Tua

Cara Mencegah Anak Terpapar Paham Radikal di Internet: Panduan untuk Orang Tua

Ancaman paparan ideologi terorisme dan radikalisme terhadap anak-anak di ruang digital semakin nyata. Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Densus 88, dan KPAI secara seragam menegaskan bahwa peran aktif orang tua dalam deteksi dini merupakan kunci utama pencegahan.

Mengenali Pola Ajakan dan Rekrutmen Awal

Jubir Densus 88 AKBP Mayndra memaparkan bahwa pola rekrutmen biasanya dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan ideologis yang dirancang untuk memancing perbandingan ekstrem. Contoh pertanyaan yang kerap diajukan termasuk, "Manakah yang lebih baik antara Pancasila dengan kitab suci?" atau "Baik mana negara Indonesia dengan negara berdasarkan agama?".

Pertanyaan-pertanyaan semacam ini sengaja dibuat untuk menjebak dan menarik anak-anak masuk ke dalam kelompok tertentu. Perbandingan yang diajukan bukanlah perbandingan yang setara, namun efektif untuk menyasar pemikiran yang masih mudah dipengaruhi.

Anak-anak yang sempat keluar dari grup percakapan tertentu seringkali ditarik kembali oleh admin, terutama jika nomor telepon mereka telah tersimpan. Di dalam grup khusus, konten yang dibagikan biasanya jauh lebih ekstrem, menampilkan unsur kekerasan, darah, dan hal-hal sadis lainnya. Oleh karena itu, pengawasan orang tua terhadap penggunaan gawai anak mutlak diperlukan, termasuk dengan melakukan pemeriksaan mendadak terhadap handphone putra-putrinya.

Peran Krusial Orang Tua: Melek Media dan Deteksi Perilaku

KemenPPPA menyoroti sebuah masalah klasik dimana banyak orang tua baru menyadari anaknya terpapar radikalisme setelah kasusnya terungkap. Untuk mengatasi hal ini, orang tua dituntut untuk melek media dan informasi. Seringkali, orang tua terlambat menyadari perubahan perilaku anak, sehingga sensitivitas dan perhatian dari keluarga menjadi sangat penting dalam deteksi dini.


Halaman:

Komentar