Mengenal Duitokrasi: Bagaimana Uang Merusak Nilai dan Fungsi Kekuasaan
Kajian Politik Merah Putih menjadi salah satu wadah untuk menganalisis tantangan dalam sistem demokrasi, termasuk bahaya duitokrasi. Istilah ini merujuk pada sistem di mana kekuasaan politik didominasi oleh kekuatan uang, menggeser kedaulatan rakyat.
Dalam sebuah diskusi yang digelar pada pertengahan November 2025, para aktivis memfokuskan pembahasan pada fenomena duitokrasi. Menurut Sutoyo Abadi, duitokrasi telah menjadi virus ganas yang menyerang seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Apa Itu Duitokrasi dan Dampaknya?
Duitokrasi diartikan sebagai kondisi di mana kekuatan uang mengambil alih proses kekuasaan. Akibatnya, kekuasaan yang seharusnya berdaulat di tangan rakyat berubah menjadi alat yang dikendalikan oleh pemilik modal.
Praktik ini bermula dari politik uang yang menjadi penentu kemenangan dalam Pemilihan Presiden. Dampaknya tidak hanya merusak sistem demokrasi, tetapi juga meruntuhkan tatanan penyelenggaraan negara dan moralitas dalam pemerintahan.
Dominasi uang dalam proses politik telah mengalahkan kedaulatan rakyat. Situasi ini mengubah negara menjadi arena bagi koruptor dan penipu yang menggunakan uang untuk melumpuhkan penguasa dan mengendalikan sistem pemerintahan.
Penyebab Munculnya Duitokrasi
Berikut adalah empat faktor utama yang menyebabkan munculnya sistem duitokrasi:
Artikel Terkait
Kritik terhadap Presiden: Hak Warga Negara, Kewajiban Moral, dan Pandangan Islam
UGM Diduga Sembunyikan Dokumen Ijazah Jokowi, KIP Beri Perintah Tegas
Mengapa Manusia Sering Bohong? 7 Alasan Psikologis & Dampaknya
Yasika Aulia Ramadhani: Sosok 20 Tahun yang Kelola 41 Dapur Makan Bergizi Gratis di Sulsel