Pembangunan 27 Bandara Baru Era Jokowi: Prestasi Infrastruktur atau Beban Keuangan Negara?
Pemerintahan Presiden Jokowi dalam satu dekade terakhir dikenal dengan program percepatan pembangunan infrastruktur. Berbagai proyek strategis seperti jalan tol, pelabuhan, bendungan, dan khususnya bandara baru, menjadi fokus utama untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia. Dalam kurun waktu 2014 hingga 2024, tercatat sekitar 27 bandara baru telah dibangun, baik oleh pemerintah maupun melalui BUMN. Namun, di balik gencarnya pembangunan, muncul pertanyaan kritis mengenai urgensi dan kelayakan ekonomi dari proyek-proyek bandara tersebut.
Dari sisi anggaran, investasi untuk membangun 27 bandara baru ini diperkirakan mencapai angka yang fantastis. Berdasarkan laporan keuangan APBN serta penyertaan modal negara ke BUMN seperti Angkasa Pura, total biaya konstruksi diperkirakan berkisar antara Rp 14 triliun hingga Rp 20 triliun. Nilai ini merupakan akumulasi dari berbagai proyek dengan skala yang berbeda. Sebagai perbandingan, pembangunan bandara kecil di daerah perbatasan mungkin hanya menelan dana ratusan miliar rupiah, sementara proyek besar seperti Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan Bandara Kertajati menyerap anggaran hingga triliunan rupiah.
Realitas di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua bandara baru tersebut beroperasi secara optimal. Beberapa bandara, seperti YIA dan Bandara Sibolga, menunjukkan perkembangan yang positif dengan tren kenaikan jumlah penumpang. Namun, di sisi lain, banyak bandara yang justru menghadapi kondisi sepi dan minim aktivitas penerbangan. Bandara-bandara seperti Ngloram, Tambelan, Morowali, dan Siau menjadi contoh nyata dengan tingkat okupansi penumpang yang sangat rendah. Beberapa di antaranya hanya melayani penerbangan pesawat kecil dengan frekuensi sangat jarang, bahkan ada yang sempat menghentikan operasi karena tidak ada maskapai yang berkomitmen.
Artikel Terkait
Pelantikan Ketua RW 01 Cipadu Tangerang Akhiri Kisruh, Ini Harapan Baru
Wali Kota NYC Serukan Boikot Starbucks, Dukung Mogok Nasional Barista
KSOT: Drone Kapal Selam Indonesia dengan Torpedo, Bisa Menyelam 6 Bulan
Susur Sungai Banjir Kanal Barat: Aktivitas Edukasi Gratis & Seru di Jakarta