Manto dan Seni Cincin Batu Akik di Tengah Hiruk Pikuk Bandung
Dengan jari-jari yang berkeriput, Manto dengan cermat menyelesaikan sebuah cincin batu akik untuk pelanggannya. Di sebelahnya, sebuah kotak kayu menyimpan koleksi beragam batu akik yang siap menemui pemilik barunya. Suasana ini berlangsung di sela keramaian Jalan Asia Afrika, Bandung, sebuah kontras yang harmonis antara ketenangan sang perajin dan gegap gempita para pelancong.
Manto, seorang perantau asal Pemalang, telah mengabdikan dua puluh tahun hidupnya untuk berjualan batu akik di Kota Bandung. Awal mula ketertarikannya sederhana: hobi dan kecintaannya pada seni. "Saya ke Bandung memang dengan niat khusus untuk berdagang batu akik. Ini adalah bentuk seni bagi saya," tuturnya mengenai pilihannya meninggalkan profesi sebagai petani di kampung halaman.
Harga Cincin Batu Akik yang Terjangkau untuk Semua Kalangan
Salah satu daya tarik utama dari dagangan Manto adalah harganya yang sangat terjangkau. Cincin batu akik koleksinya bisa dimiliki mulai dari harga Rp 25.000 saja. Yang mengejutkan, tren batu akik tidak hanya diminati oleh kolektor senior, tetapi juga menarik perhatian generasi muda Bandung. "Minat itu datang dari dalam diri. Kalau sudah suka, mereka akan datang sendiri. Anak muda pun banyak yang membeli," ujarnya.
Artikel Terkait
Makam Mbah Jaya Ragunan: Lokasi, Sejarah & Cara Ziarah di Kebun Binatang
Pemprov Sumut Suntik Aset Daerah untuk Perkuat Modal Bank Sumut
Lowongan Bea Cukai 2025: Dibuka untuk Lulusan SMA, Ini Syarat dan Cara Daftar
Waspada Banjir & Longsor Sumsel 2025: Antisipasi Dini dan Langkah Mitigasi Pemerintah