Mengurai Akar Masalah Pendidikan: Analisis Kasus Kekerasan di Sekolah
Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng oleh insiden kekerasan yang mengguncang. Pada Jumat, 7 November 2025, serangkaian ledakan terjadi di lingkungan masjid SMAN 72 Jakarta. Kejadian tragis ini berlangsung saat pelaksanaan salat Jumat berlangsung, mengakibatkan puluhan korban mengalami luka-luka.
Berdasarkan informasi yang berkembang, pihak kepolisian berhasil mengamankan seorang siswa berusia 17 tahun sebagai tersangka utama. Investigasi awal mengungkapkan bahwa pelaku membawa bahan peledak rakitan dan memiliki riwayat menjadi korban perundungan di lingkungan sekolahnya.
Beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada Jumat dini hari tanggal 31 Oktober 2025, insiden serupa terjadi di Aceh Besar. Seorang santri melakukan pembakaran asrama putra pondok pesantren di Kuta Baro karena tekanan mental akibat perundungan yang dialaminya secara berulang.
Kegagalan Sistem Pendidikan dalam Membentuk Karakter
Dua peristiwa kekerasan ini mengungkapkan masalah mendasar dalam sistem pendidikan kontemporer. Sistem pendidikan saat ini dinilai terlalu berfokus pada pencapaian akademik semata, sementara mengabaikan pembentukan karakter dan nilai-nilai spiritual yang kokoh.
Tekanan akademik yang tinggi tidak diimbangi dengan penguatan aspek mental dan spiritual peserta didik. Akibatnya, banyak generasi muda yang kehilangan arah dan kemampuan mengendalikan diri dalam menghadapi berbagai tekanan kehidupan.
Dampak Budaya Kompetitif Berlebihan
Budaya kompetitif yang berkembang dalam sistem pendidikan modern cenderung memicu sikap individualistis dan materialistis. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat menumbuhkan empati dan akhlak mulia, justru berubah menjadi ajang pembuktian superioritas sosial.
Fenomena komersialisasi pendidikan semakin memperparah kondisi ini. Pendidikan yang seharusnya menjadi hak dasar masyarakat, justru dijadikan komoditas ekonomi yang menguntungkan segelintir pihak.
Artikel Terkait
Aksi Bersih-Bersih Kali Bekasi oleh Warga, TNI AL, dan Basarnas Peringati Hari Pahlawan
Update Pemulihan Psikologis Siswa SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan: Asesmen Berjalan, Mayoritas Siswa Rindu Sekolah
Update SMAN 72 Jakarta Utara: Masih Daring, Fokus Pemulihan Trauma Siswa
MK Diapresiasi: Putusan Kunci Dwifungsi Polri & Sewa IKN 35 Tahun